RINGKASAN PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan (Bagian 2)
Entitas
mengidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari informasi
lain dalam dokumen publikasi yang sama. SAK hanya berlaku untuk laporan
keuangan, dan tidak untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan,
dokumen yang disampaikan kepada regulator, atau dokumen lain.
Sebagai
tambahan, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas dan
mengulangnya jika dibutuhkan untuk informasi yang disajikan sehingga dapat
dipahami:
a. Nama entitas pelapor atau identitas lain, dan setiap perubahan
atau informasi tersebut dari akhir periode pelaporan terdekat sebelumnya
b. Apakah laporan keuangan merupakan laporan keuangan satu entitas
atau suatu kelompok entitas
c. Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh
laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan
d. Mata uang penyajian sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10:
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
e. Level pembuatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam
laporan keuangan.
Agar
mudah dipahami, entitas pada umumnya menyusun laporan keuangan dengan
menyajikan informasi mata uang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini
dikarenakan sepanjang entitas mengungkapkan level pembulatan dan tidak
menghilangkan informasi yang material
Laporan
Posisi Keuangan
Informasi
yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan mencakup penyajian jumlah pos-pos
berikut:
1. Kas dan Setara Kas
2. Piutang Usaha dan piutang lain
3. Persediaan
4. Aset Tetap
5. Aset Takterwujud
6. Aset Keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada
(1),(2), dan (9)
7. Aset biologis dalam ruang lingkup (PSAK 69:Agrikultur)
8. Total aset dan aset yang termasuk kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual (PSAK 58: Aset Tidak
Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan)
9. Investasi yang dicatat
menggunakan metode ekuitas
10. Properti Investasi
11. Utang usaha dan utang lain
12. Provisi
13. Liabilitas Keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam
(11) dan (12))
14. Liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan
dalam PSAK 46: Pph
15. Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan
dakam PSAK 46: Pph
16. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
17. Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
18. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
induk.
Entitas
menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal dalam laporan posisi keuangan
jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman
posisi keuangan entitas.
ASET
LANCAR
Entitas
mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:
a). Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau
memiliki intensi untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal
b). Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan
c). Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam
jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan
d). Aset merupakan kas atau setara kas, kecuali aset
tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaanya untuk menyelesaikan liabilitas
sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Entitas
mengklasifikasikan aset yang tidak
termasuk dalam kriteria di atas sebagai aset tidak lancar. Pertanyaan ini
menggunakan istilah “tidak lancar” untuk mencakup aset tetap, aset tak
terwujud, dan aset keuangan yang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak
melarang penggunaan istilah lainnya sepanjang pengertiannya jelas.
LIABILITAS
JANGKA PENDEK
Entitas
mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jiak:
a. Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut
dalam siklus operasi normal
b. Entitas memiliku liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka
waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan
d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan
penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah
periode pelaporan. Persyaratan liabilitas yang dapat mengakibatkan
diselesaikannya liabilitas tersebut dengan menerbitakn instrumen ekuitas,
sesuai dengan pilihan liabilitas tersebut dengan menerbitakn instrumen ekuitas,
sesuai dengan pilihan pihak lawan, tidak berdampak terhadap klasifikasi
liabilitas tersebut.
Entitas
mengklasifikasikan liabilitas yang tidak termasuk dalam kriteria diatas sebagai
liabilitas jangka panjang. Entitas mengklasifikasikan liabilitas keuangan
sebagai liabilitas jangka pendek jika liabilitas tersebut akan jatuh tempo
dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan, meskipun :
1. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman adalah untuk jangka waktu
lebih dari dua belas bulan
2. Perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan kembali
pembayaran, atas dasar jangka panjang telah diselesaikan setelah periode
pelaporan dan sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk terdiri
Informasi
yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
Entitas
mengungkapkan, dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan, subsklasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan dengan
cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas.
Entitas
mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan
perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan:
1. Untuk setiap jenis modal saham
1.1
Jumlah saham modal beredar
1.2
Jumlah saham yang
diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh
1.3
Nilai nominal saham, atau
nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal
1.4
Rekonsiliasi jumlah saham
yang beredar pada awal dan akhir periode
1.5
Hak, keistimewaan, dan
pembahasan yang melekat pada setiap kelas saham, termasuk pembatasan pembagian
dividen dan pelunasan atas modal.
1.6
Saham entitas yang dimiliki
oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau oleh entitas asosiasi
1.7
Saham yang dicadangkan
untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham, termasuk jumlah
dan persyaratan
2. Deskripsi mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam
ekuitas.
Contoh Laporan Posisi Keuangan dari PT. Nippon Indosari Corporindo tahun 2018 |
LAPORAN LABA
RUGI Dan PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Laporan
Laba Rugi dan penghasilan komprehensif lain (Laporan Penghasilan Komprehensif)
menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain:
a. Laba Rugi
b. Total penghasilan komprehensif lain
c. Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Jika
entitas menyajikan laporan laba rugi tersedia, maka entitas tidak menyajikan
bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif.
Informasi
yang Disajikan dalam Bagian Laporan Laba Rugi
Sebagai
tambahan atau pos-pos yang disyaratkan oleh SAK, bagian laba rugi atau laporan
laba rugi mencakup pos-pos yang menyajikan jumlah berikut untuk periode:
1. Pendapatan
2. Biaya Keuangan
3. Bagian Laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura yang dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas
4. Beban Pajak
5. Jumlah tanggal untuk total operasi yang dihentikan (dilihat dari
PSAK 58:Aset Tidak Lancar yang dikuasai untuk dijual dan operasi yang
dihentikan)
Informasi
yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehensif Lain
Bagian
penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah selama periode:
1. Pos-pos menghasilkan komprehensif lain yang diklasifikasikan
berdasarkan sifat dan dikelompokkan sesuai dengan SAK
1.1
Tidak akan
direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi dan
1.2
Akan direklasifikasikan
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
2. Bagian Penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi dan
ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas, dipisahkan ke dalam
bagian pos berdasarkan SAK
2.1
Tidak akan
direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi
2.2
Akan direklasifikasikan
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi
Entitas
menyajikan pos-pos, judul, subtotal tambahan dalam laporan yang menyajikan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain jika penyajian tersebut relevan untuk
pemahaman kinerja keuangan entitas.
Entitas
tidak diperkenankan untuk menyajikan pos-pos penghasilan atau terhadap beban
sebagai pos luar biasa dalam laporan keungan menyajikan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan.
Entitas
mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba
rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau mengizinkan lain. Entitas
mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen dari
penghasilan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas
laporan keuangan.
Informasi
yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain atau
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Ketika
pos-pos penghasilan atau beban adalah material, entitas mengungkapkan sifat dan
jumlahnya secara tersendiri. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara
tersendiri atas pos-pos penghasilan dan beban mencakup:
1. Penurunan persediaan menjadi nilai realisasi neto
2. Restrukturisasi aktivitas entitas dan pembalikan provisi biaya
restrukturisasi
3. Pelepasan Aset Tetap
4. Pelepasan Investasi
5. Operasi yang dihentikan
6. Penyelesaian tuntutan hukum
7. Pembalikan Provisi Lain
Entitas
menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan
klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat
menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.
Contoh Laporan Laba Rugi dari PT. Nippon Indosari Corporindo tahun 2018 |
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Entitas
menyajikan laporan perubahan ekuitas yang mencakup informasi sebagai berikut:
a. Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang
menunjukkan secara tersendiri jumlah total yang dapat didistribusikan kepada
pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali
b. Untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan retrospektif
atau penyajian kembali secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
c. Untuk setiap komponen ekuitasm rekonsiliasi antara jumlah
tercatat pada awal dan akhir periode, secara tersendiri mengungkapkan
masing-masing perubahan yang timbul dari:
1.
Laba Rugi
2.
Penghasilan Komprehensif
Lain
3.
Transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang menunjukkan secara tersendiri
kontribusi dari dan distirbusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan
atas kepentingan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya
pengendalian.
Informasi
yang Disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas atau dalam Catatan atas Laporan
Keuangan
Untuk
setiap komponen ekuitas, entitas menyajikan, baik dalam laporan perubahan
ekuitas atau dalam catatan atas laporan keuangan, analisis penghasilan
komprehensif lain berdasarkan pos. Entitas menyajikan, baik dalam laporan
perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan keuangan, jumlah dividen yang
diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode, dan jumlah dividen per
saham terkali.
LAPORAN ARUS KAS
Informasi
arus kas menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas
dalam menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2: Laporan Arus Kas mengatur
persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Menyajikan
informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
yang spesifik, serta mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang
tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami
laporan keuangan.
Entitas
sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis.
Dalam menentukan penyejian secara sistematis, entitas mempertimbangkan dampak
terhadap keterpahaman dan keterbandingan laporan keuangannya. Entitas membuat
referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan
arus kas untuk informasi yang berhubungan dalam catatan laporan keuangan.
PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Entitas
mengungkapkan kebijakan akuntansi signigfikan yang mencakup dasar pengukuran
yan digunakan dalam menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang
diterapkan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
Bersama
dengan kebijakan akuntansi signifikan atau catatan atas laporan keuangan lain,
pertimbangan yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang
diakui dalam Laporan Keuangan.
Komentar
Posting Komentar